No
|
Nama
kitab
|
Nama
lengkap
|
Kunyah
/ laqab
|
TTL
& wafat
|
Guru
& Murid
|
Analisa
|
1
|
Tahdzīb al-Kamāl fī Asmā’
ar-Rijāl[1]
|
Muslim ibn al- Ḥajjāj ibn Muslim
al-Qusyairīy
|
Abu al-Ḥusain an-Naisāburīy,
al-Ḥāfidz
|
Lahir:
ada yang mengatakan
lahirnya tahun 204 H
Wafat:
Menurut Muḥammad ibn Ya‘qūb dia mati pada hari Ahad, dikubur hari Senin,
bulan Rajab, tahun 261 H,
|
Guru: 218 orang termasuk salah
satunya adalah Sahl ibn ‘Utsmān al-‘Askarīy
Murid: 34
orang
|
Dalam Tahdzīb al-Kamāl fī Asmā’ ar-Rijāl ini
biodata Muslim sudah cukup lengkap, meliputi nama lengkap, tahun lahir dan
wafat, dan juga murid-murid serta guru-gurunya yang begitu banyak. Dan
tercantumkannya juga nama Sahl ibn ‘Utsmān al-‘Askarīy yang merupakan perawi
terakhir dari jalur Muslim ini. Dan ini menunjukkan kebersambungannya.
|
2
|
Taqrīb at-Tahdzīb[2]
|
Muslim ibn al- Ḥajjāj ibn
Muslim al-Qusyairīy
|
An-Naisāburiy
|
Lahir: -
Wafat: 261 H
Ketika berumur 57
tahun
|
Guru: -
Murid: -
|
Taqrīb at-Tahdzīb memang tidak
menyebutkan biodata perawi secara lengkap, tapi setidaknya dari Taqrīb at-Tahdzīb ini bisa lebih
menguatkan perihal tahun wafatnya dari Tahdzīb al-Kamāl fī Asmā’ ar-Rijāl.
|
Total
Analisis: Sengaja peneliti hanya mengambil
dari 2 kitab ini, karena peneliti anggap sudah mewakili dari beberapa kitab
seperti Kitāb at-ārīkh al-kabīr, Mīzān al-I’tidāl yang dalam
beberapa hal memang kurang memadai bahkan tidak lengkap, sehingga peneliti
hanya melihat dari 2 kitab tersebut yang peneliti anggap lebih komprehensif.
Adapun Tahdzīb at-Tahdzīb karya Ibnu Ḥajar bukan tidak serta
merta peneliti tidak masukan, karena memang hampir semua aspek telah disebutkan
dalam Tahdzīb al-Kamāl fī Asmā’ ar-Rijāl, dan Tahdzīb at-tahdzīb
hanya menambah beberapa informasi yang peneliti anggap tidak terkait dengan
bahasan Tārīkh ar-Ruwāh. Dan dua kitab ini juga sudah memberikan pemahaman
bahwa setidaknya muslim dengan Sahl ibn ‘Utsmān bersambung dan sezaman.
|
No
|
Nama
kitab
|
Nama
lengkap
|
Kunyah
/ laqab
|
TTL
& wafat
|
Guru
& murid
|
Analisa
|
1
|
Kitāb at-Tārīkh al-Kabīr[3]
|
Sahl ibn ‘Utsmān
al-‘Askarīy
|
Abū Mas‘ūd
|
Lahir:-
Wafat: -
Tinggal di ar-Rayyi
|
Guru: 2
Ibnu
Abī Zaidah, Ḥafs ibn Ghayyāts
Murid: -
|
Dalam Kitāb at-Tārīkh al-Kabīr, al-Bukhārī hanya memberikan input nama, kunyah, perihal
tinggal, dan guruya. Belum memadai
untuk menilai seorang rawi. Meski demikian ada sedikit indikasi yang
menunjukkan kebersambungan sanad dengan perawi di atasnya yaitu Ibnu Abī
Zaidah, apabila yang dimaksud adalah Yaḥyā ibn Zakaria ibn Abī Zaidah, meski
kemungkinan juga yang dimaksud adalah Zakaria ibn Abī Zaidah (ayahnya).
|
2
|
Kitāb ats-Tsiqāt[4]
|
Sahl ibn ‘Utsmān
al-‘Askarīy
|
Abū Mas‘ūd
|
Lahir: -
Wafat: Sebelum tahun 240 H
|
Guru: 2 orang yaitu Ibnu Abī Zaidah, Ḥafs
ibn Ghayyāts
Murid: 2 lebih
Al-Ḥasan ibn Sufyān, ‘Abdan
dan lain-lain
|
Informasi yang ditulis oleh Ibnu Ḥibbān dalam Kitāb ats-Tsiqāt tidak jauh beda
dengan al-Bukhārī dalam Kitāb
at-Tārīkh al-Kabīr, hanya Ibnu Ḥibbān ada sedikit tambahan
mengenai tahun wafatnya yaitu sebelum 240 H, dan juga murid yang disebutkan
dua, namun yang lain tidak disebut. Ada kemungkinan Muslim sebagai rawi yang
mengambil hadis dari Sahl masuk dalam rawi yang lainnya tersebut. Sehingga
ada kemungkinan antara Sahl dan Muslim masih bersambung sanadnya.
|
3
|
Sahl ibn ‘Utsmān al-‘Askarīy al-Kindīy
|
Abū Mas’ūd
|
Lahir: -
Wafat: -
|
Guru: 8
Salah satunya disebutkan Yaḥyā ibn
Abī Zaidah.
Murid: 2
|
Ibnu Abī Ḥātim dalam kitabnya hanya menyebutkan
tambahan nama al-Kindīy, tidak ada tambahan lain dari tahun wafat. Namun yang
perlu diperhatikan dia juga menyebutkan salah gurunya bernama Yaḥyā ibn Abī Zaidah yang mengindikasikan kebersambungan Sahl dengan
perawi di atasnya yaitu Yaḥyā.
|
|
4
|
Al-Kāsyif
fī Ma‘rifah Man Lahu Riwāyah fī al-Kutub as-Sittah wa Ḥāsyiyyatuhu [6]
|
Sahl ibn ‘Utsmān ibn Fāris
|
Abū Mas’ūd, al-‘Askarīy,
al-Ḥāfidz
|
Lahir:-
Wafat:
Wafat 235
H
|
Guru: 3
Murid: 3
Dan termasuk salah
satunya adalah Muslim
|
Tambahan yang ditulis oleh adz-Dzahabī mengenai nama
yang sebelumnya tidak disebutkan kakeknya, tahun wafat 235 H berbeda
dengan Ibnu Abī Ḥātim yang menyebutkan 240 H. Adz-Dzahabī juga
menyebutkan salah satu muridnya adalah Muslim yang jelas mengindikasikan
bahwa Sahl dan Muslim adalah ittishāl.
|
5
|
Kitab
Tadzkirah al-Ḥuffādz[7]
|
Sahl ibn ‘Utsmān
|
Abū Mas’ūd, al-‘Askarīy,
al-Ḥāfidz
|
Lahir: -
Wafat:
Berkata Ibnu Abī ‘Āshim
ia wafat: 235 H
|
Guru: 4
Murid: 5 lebih
dan salah satunya
adalah Muslim
|
Dalam kitab ini lebih menguatkan tentang tahun
wafatnya Sahl ibn ‘Utsmān yaitu pada tahun 235 H sebagaimana
disebutkan adz-Dzahabī dalam al-Kāsyif. Begitu pula salah satu
muridnya disebutkan adalah Muslim, yang mengindikasikan kebersambungannya.
|
6
|
Tahdzīb at-Tahdzīb[8]
|
Sahl ibn ‘Utsmān ibn Fāris, al-Kindīy
|
Abū Mas’ūd, al-‘Askarīy,
al-Ḥāfidz
|
Lahir: -
Wafat:
Menurut Ibnu Abī ‘Āshim
ia wafat tahun 235 H
|
Guru: 11
Tidak disebutkan nama
Yaḥyā ibn Zakaria ibn Abī Zaidah
Murid: 12
Salah satunya Muslim
|
Dari kitab-kitab
sebelumnya, Tahdzīb at-Tahdzīb
adalah kitab kitab yang paling lengkap dalam menyebutkan Tārīkh ar-Ruwāh perawi,
dengan lebih banyak menyebutkan nama-nama guru dan muridnya, meskipun tidak
ditemukan dari nama-nama gurunya yang bernama Yaḥyā ibn Zakaria ibn Abī
Zaidah . Sehingga dalam hal ini kitab Tahdzīb at-Tahdzīb kurang lengkap dalam menyebutkan gurunya.
|
7
|
Taqrīb at-Tahdzīb [9]
|
‘Sahl ibn ‘Utsmān ibn Fāris, al-Kindīy
|
Abū Mas’ūd, al-‘Askarīy,
al-Ḥāfidz
|
Lahir:-
Wafat:-
Tahun 35 H
Termasuk tabaqat ke-10
|
Guru: -
Murid:-
|
Ibnu Ḥajar al-‘Asqalānīy tidak menambah informasi
banyak karena memang tidak banyak yang ia tulis. Tapi ada tambahan input
mengenai informasi tabaqat yaitu Sahl menurutnya termasuk tabaqat ke-10.
Sedangkan mengenai tahun wafatnya berbeda dengan kitab-kitab sebelumnya yang
menyebutkan 235/240 H, namun di sini hanya disebutkan 35 saja. Menurut asumsi
peneliti al-‘Asqalānīy sengaja tidak menyebutkan karena sudah mafhum
atau bisa diperkirakan, dengan adanya ia termasuk tabaqat ke-10.
|
Total Analisis:
Dari beberapa kitab-kitab
Rijāl al-Ḥadīts yang peneliti kumpulkan untuk meneliti rawi Sahl ibn ‘Utsmān al-‘Asykarīy
dapat peneliti ambil kesimpulan bahwa, memang bila dilihat, kitab Tahdzīb at-Tahdzīb mempunyai
derajat kitab yang paling komprehensif dibanding kitab lainnya. Namun dalam
beberapa hal Tahdzīb at-Tahdzīb
juga ada kekurangan semisal dalam tidak menyebutkan guru Sahl dalam hadis
ini, yang dapat mengindikasikan kebersambungan Sahl dengan gurunya dalam hadis
ini yaitu Yaḥyā ibn Zakaria ibn Abī Zaidah. Sehingga dengan adanya kitab
lainnya seperti Kitāb at-Tārīkh al-Kabīr, Kitāb ats-Tsiqāt, Kitab Al-Jarḥ
Wa at-Ta’dīl dapat menambah informasi mengenai kebersambungannya dengan gurunya yaitu Yaḥyā ibn Zakaria ibn
Abī Zaidah. Mengenai tahun wafatnya memang ada perselisihan di antara
beberapa kitab tersebut, namun mayoritas/kebanyakan ulama lebih condong
kepada tahun wafatnya 235 H, sehingga hemat peneliti, itulah yang
peneliti pakai. Sehingga
bisa diperkirakan tahun kelahirannya adalah sekitar 175 H bila mengacu
pada mayoritas keumuman umur orang Arab pada saat itu sekitar 60 tahun. Dan
dengan adanya penyebutan antara Sahl ibn ‘Utsmān dengan Muslim dan Yaḥyā ibn Zakaria ibn Abī Zaidah, maka bisa dipastikan
Sahl bersambung baik dengan guru dan muridnya dalam hadis ini.
|
No
|
Nama
kitab
|
Nama
lengkap
|
Kunyah
/ laqab
|
TTL
& wafat
|
Guru
& murid
|
Analisa
|
1
|
Kitāb at-Tārīkh al-Kabīr[10]
|
Yaḥyā ibn Zakaria ibn Abī
Zaidah, Abū Sa’īd, al-Hamdānīy, al-Kūfīy
|
Abū Sa’īd
|
Lahir: -
Wafat: 183 H
|
Guru: 2
Bapaknya dan
al-A’masy
Murid: 1
Yaḥyā ibn Adam
|
Al-Bukhārī menginformasikan hanya sebatas nama lengkap, tahun kematian, serta sedikit dari
guru dan muridnya.
Tanpa menyebutkan guru dan murid yang berkaitan dengan hadis ini, sehingga
belum terlihat adanya kebersambungan dengan gurunya, sedangkan dengan
muridnya –sebagaimana penelitian mengenai Sahl ibn ‘Utsmān- telah terbukti
bersambung.
|
2
|
Kitāb al-Jarḥ Wa at-Ta’dīl[11]
|
Yaḥyā ibn Zakaria ibn Abī
Zaidah
|
Abū
Sa’īd, Al-Hamdānīy, Kūfīy
|
Lahir: -
Wafat:
Wafat di al-Madā’in
|
Guru: 3
Murid: 4
|
Tidak ada tambahan yang berarti dari Kitāb al-Jarḥ
Wa at-Ta’dīl, hanya ada tambahan tentang tempat wafatnya di al-Madā’in.
Dalam penyebutan guru dan muridnya tidak ada nama perawi yang bersambung
dalam hadis ini. Sehingga kitab ini memberikan informasi yang belum memadai.
|
3
|
Kitāb Tabaqāt Al-Kabīr[12]
|
Yaḥyā ibn Zakaria ibn Abī
Zaidah
|
Abū
Sa’īd
|
Lahir:-
Wafat:
Di al-Madā’in 183 H
pada masa khalifah Harun, ketika ia menjadi qadhi yang diangkat oleh Amirul
Mukminin.
|
Guru: -
Murid: -
|
Kitāb
Tabaqāt Al-Kabīr karya az-Zuhrīy tidak menyebutkan guru dan muridnya
sehingga tidak ada indikasi yang menguatkan tentang kebersambungan sanad,
namun ada tambahan mengenai tahun wafat sekaligus menguatkan Kitāb at-Tārīkh al-Kabīr dan tambahan mengenai
pekerjaan Yaḥyā ibn Zakaria ibn Abī
Zaidah saat masih hidup
yakni menjadi seorang qadhi.
|
4
|
Tahdzīb at-Tahdzīb[13]
|
Yaḥyā ibn Zakaria ibn Abī
Zaidah
|
Abū Sa’īd, al-Hamdānīy
al-Wādhi‘īy
|
Lahir:
Wafat:
Menurut al-Mādinīy wafat pada
tahun 182 H, Ibnu Sa’d pada tahun 183 H, Ibnu Qāi‘ pada tahun 184
H
|
Guru: 20 orang dan sekelompok
jama’ah
Salah satunya adalah
Abū Mālik al-Asyja‘īy
Murid: 20
Orang lebih di antaranya
ada Sahl ibn ‘Utsmān
|
Kitab Tahdzīb at-Tahdzīb dibanding kitab
sebelumnya memang menunjukkan bahwa kitab ini lebih lengkap dalam menyebutkan
biografi perawi. Dari nama ada tambahan al-Wādhi‘īy, sedangkan tahun wafatnya, menurut Tahdzīb at-Tahdzīb
ada 3 pendapay, ada yang mengatakan pada 182, 183 dan 185 H.
Namun dari keterangan guru dan murid, kitab ini lengkap dengan menyebutkan
semua rawi yang berada di atas, dan di bawahnya, sehingga hal itu memberikan
keyakinan bahwa Yaḥyā
ibn Zakaria ibn Abī Zaidah dengan Sahl dan Sa’d ibn Thāriq (Abū Mālik
al-Asyja‘īy) bersambung sanadnya.
|
5.
|
Taqrīb at-Tahdzīb[14]
|
Yaḥyā ibn Zakaria ibn Abī
Zaidah al-Hamdānīy
|
Abū Sa’īd
|
Lahir:-
Wafat:
Pada tahun 183/184 H ketika ia berumur 63
tahun. Dan merupakan
tabaqat ke-9
|
Guru:-
Murid: -
|
Sebagaimana penjelasan sebelumnya mengenai kitab Taqrīb at-Tahdzīb, kitab ini memang
tidak banyak menguak mengenai guru dan murid, hanya saja kitab ini baik dalam
memberikan informasi mengenai tabaqat dan tahun wafat.
|
Total
Analisis: Dari beberapa kitab yang
peneliti coba kumpulkan, terdapat hal yang menjadi perbedaan, terutama dalam
hal tahun wafat, meskipun dalam beberapa kitab dinyatakan jelas kebersambungannya
dengan perawi sebelum dan sesudahnya, terutama dalam kitab Tahdzīb at-Tahdzīb.
Dan dari beberapa pilihan tahun wafat yang paling banyak diambil oleh para
ulama adalah wafat ketika tahun 183 H sebagaimana dikemukakan dalam Taqrīb
at-Tahdzīb, Ibnu Sa’d dalam Tahdzīb at-Tahdzīb, al-Mada’in dalam Thabāqāt
al-Kubrā dan al-Bukhārī dalam at-Tārīkh al-Kabīr. Dan sebagaimana
dikemukakan dalam Taqrīb at-Tahdzīb bahwa umur Yaḥyā ibn Zakaria 63
tahun, maka diperkirakan tahun kelahirannya adalah 120 H
|
No
|
Nama
kitab
|
Nama
lengkap
|
Kunyah
/ laqab
|
TTL
& wafat
|
Guru
& murid
|
Analisa
|
1
|
Kitāb at-Tārīkh al-Kabīr [15]
|
Sa’d ibn Thāriq ibn Asyīm
|
Abū Mālik Asyja’īy al-Kūfīy
|
Lahir:-
Wafat:-
|
Guru: 2
Murid : 5
|
Al-Bukhārī
hanya memberikan informasi mengenai nama lengkap, sedikit guru dan muridnya, yang tidak
termasuk guru/murid yang masuk dalam nama perawi dalam hadis ini. Jadi Kitāb at-Tārīkh al-Kabīr sangat belum lengkap
untuk penelitian Tārīkh ar-Ruwāh.
|
2
|
|
Sa’d ibn Thāriq ibn Asyīm al-Asyja’iy
al-Kufiy
|
Abū Mālik
|
Lahir:-
Wafat:-
|
Guru: 2
Murid: 3
Tidak termasuk nama
salah satu perawi
|
Adz-Dzahabī dalam kitabnya tersebut juga belum ada
informasi yang bisa dijadikan acuan karena hanya menginformasikan tentang
perawi baik dalam tahun lahir/wafat maupun kebersambungannya dengan perawi
sebelum/sesudahnya.
|
3
|
Mīzān Al-I’tidāl[17]
|
Sa’d ibn Thāriq al-Asyja’īy
|
Abū Mālik
|
Lahir: -
Wafat: -
|
Guru: 1
Murid: 1
|
Kitab ini sangat tidak komprehensif dibanding
kitab-kitab lainnya karena hanya memberikan informasi nama dan guru, murid.
Itu pun tidak ada yang menyebutkan mengenai perawi sebelum atau
sesudahnya.
|
4
|
Sa’d ibn Thāriq ibn Asyīm
al-Asyja’īy, Al-Kūfīy
|
Abū Mālik
|
Lahir: -
Wafat: -
|
Guru: 6
Termasuk Sa’d ibn
‘Ubaidah
Murid: 12
Termasuk Ibn Abī Zaidah
|
Dalam Rijāl
Shahīh
Muslim Fī Naqd ar-Rijāl nampak tidak begitu
lengkap informasi yang diberikan, tidak tertera tahun lahir dan wafatnya, hanya
saja secara tidak langsung penyebutan beberapa guru dan muridnya, masuk
daftar nama yang menjadi perawi hadis ini, yaitu Sa’d ibn ‘Ubaidah sebagai
guru, dan Ibn Abī Zaidah -yang peneliti duga sebagai perawi, karena tidak
disebutkan Yaḥyā ibn Zakaria ibn Abī Zaidah- sebagai muridnya. Sehingga
dengan ini nampak sedikit jelas kebersambungan antara perawi sebelum dan
sesudah Sa’d ibn Thāriq dalam Rijāl
Shahīh
Muslim Fī Naqd ar-Rijāl ini.
|
|
5
|
Taqrīb at-Tahdzīb[19]
|
Sa’d ibn Thāriq
|
Abū Mālik,
al-Asyja’īy
|
Lahir: -
Wafat:
Tabaqat ke-4
|
Guru:-
Murid:-
|
Tidak banyak yang diinformasikan oleh kitab Taqrīb
at-Tahdzīb, baik dari guru dan murid maupun tahun kelahirannya, sehingga
sulit untuk menjadikan kitab ini sebagai rujukan untuk mengetahui kebersambungan
sanad. Namun tambahan yang berarti hanya dari sisi tabaqatnya.
|
6
|
Tahdzīb at-Tahdzīb[20]
|
Sa’d ibn Thāriq ibn Asyiīm
al-Asyja’īy al-Kūfīy
|
Abu Malik
|
Lahir: -
Wafat:
Menurut Ash-Sharīfainīy dia meninggal pada 140 H
|
Guru: 8 orang lebih, dan
salah satunya adalah Sa’d ibn ‘Ubaidah
Murid: 14 orang lebih tidak
termasuk Yaḥyā ibn Zakaria ibn Abī Zaidah
|
Dalam kitab ini relatif lengkap untuk menjadi
rujukan Rijāl al-Ḥadīts dibanding kitab-kitab sebelumnya, karena nama Sa’d ibn
Thāriq terdapat tahun wafat dan guru serta muridnya, relatif lengkap dan bisa
dilihat kebersambungan Sa’d ibn Thāriq dengan gurunya Sa’d ibn ‘Ubaidah,
meski Yaḥyā ibn Zakaria ibn Abī Zaidah tidak disebutkan, namun boleh jadi bukan
termasuk murid yang populer namun masuk kategori (ghairahum)
|
Total Analisis: Dari beberapa kitab yang tercantum di atas,
perawi yang bernama Sa’d ibn Thāriq bisa dikatakan sahih bila dilihat dari kebersambungannya
dengan Sa’d ibn ‘Ubaidah -sebagai guru- dan Yaḥyā ibn Zakaria ibn Abī Zaidah –sebagai
murid-. Selain itu dia –sebagaimana dalam Tahdzīb at-Tahdzīb- wafat
pada tahun 140 H yang mengindikasikan sezamannya dengan Yaḥyā ibn Zakaria ibn
Abī Zaidah yang penulis perkirakan lahir tahun 120 H dan wafat pada 183,
sehingga dari situ tidak bisa dipungkiri bahwa Yaḥyā ibn Zakaria ibn Abī
Zaidah bertemu dengan Sa’d ibn Thāriq.
|
No
|
Nama
kitab
|
Nama
lengkap
|
Kunyah
/ laqab
|
TTL
& wafat
|
Guru
& murid
|
Analisa
|
1
|
Kitāb at-Tārīkh al-Kabīr [21]
|
Sa’d ibn ‘Ubaidah
|
Abū Ḥamzah
|
Lahir: -
Wafat: -
|
Guru: 3
Termasuk Ibnu ‘Umar
Murid: 12 orang
tidak termasuk Sa’d ibn Thāriq
|
Selain al-Bukhārī menyebutkan nama lengkap serta
kunyahnya, dia juga menyebutkan beberapa gurunya termasuk sahabat Ibnu ‘Umar
dan beberapa murid tapi tidak termasuk Sa’d ibn Thāriq sehingga dari sini
masih dirasa belum memadai untuk mengantarkan pada kesimpulan kebersambungannya
dengan muridnya dan ditambah lagi al-Bukhārī tidak menyebutkan tahun
wafatnya.
|
2
|
Sa’d ibn ‘Ubaidah Abū Ḥamzah as-Sulamīy al-Kūfīy
|
Abū Ḥamzah
|
Lahir:
Wafat:
|
Guru: 4
Orang termasuk Ibn
Umar
Murid: 8
Orang termasuk Abū Mālik
al-Asyja’īy (Sa’d ibn Thāriq)
|
Dalam Rijāl
Shahīh
Muslim Fī Naqd ar-Rijāl belum juga diketahui
tahun lahir dan wafatnya, hanya sebatas menginformasikan nama dan guru serta
murid yang kedua-duanya menunjuk pada perawi yang tepat berada di atas dan di
bawahnya, yaitu Ibnu ‘Umar dan Sa’d ibn
Thāriq, yang jelas mengindikasikan kebersambungannya (ke-muttashil-annya)
|
|
3
|
Tahdzīb at-Tahdzīb[23]
|
Sa’d ibn ‘Ubaidah as-Sulamīy
al-Kūfīy
|
Abū Ḥamzah
|
Lahir:-
Wafat:
Menurut al-Kalābādzīy: ia mati pada kekuasaan Umar
ibn Hubairah di ‘Iraq.
|
Guru: 6 orang termasuk Ibnu ‘Umar
Murid: 10 orang dan sekelompok
jama’ah, sudah termasuk Abū Mālik al-Asyja’īy
|
Kitab yang penulis rasa lengkap yaitu Tahdzīb at-Tahdzīb juga tidak
menyebutkan perihal tahun kematian Sa’d ibn ‘Ubaidah, namun hanya memberikan
indikasi bahwa Sa’d ibn ‘Ubaidah meninggal ketika masa pemerintahan Umar ibn Hubairah
di Iraq.
|
4
|
Taqrīb at-Tahdzīb[24]
|
Sa’d ibn ‘Ubaidah as-Sulamīy
|
Abū Ḥamzah
|
Lahir:-
Wafat:
Meninggal ketika masa
pemerintahan Umar ibn Hubairah, dan termasuk tabaqat ke-3
|
Guru:-
Murid:-
|
Tambahan dari Taqrīb at-Tahzīib hanya
mengenai tabaqat saja, dia termasuk perawi yang masuk tabaqat ke-3.
|
Total
Analisis: Berdasarkan kitab-kitab
yang telah peneliti himpun, memang disebutkan bahwa antara Sa’d ibn ‘Ubaidah
dan Ibnu ‘Umar sebagai guru serta Sa’d ibn Thāriq sebagai murid bersambung,
hanya dalam kitab-kitab tersebut sepanjang pengamatan peneliti tidak
diketemukan adanya tahun lahir bahkan wafatnya. Hanya disebutkan
indikasi yang mengatakan bahwa dia meninggal ketika masa pemerintahan ‘Umar ibn
Hubairah di Iraq. Namun dari sini dapat peneliti simpulkan bahwa sebagaimana
dituliskan dalam kitab-kitab tersebut, sanad Sa’d ibn ‘Ubaidah
bersambung,
|
No
|
Nama
kitab
|
Nama
lengkap
|
Kunyah
/ laqab
|
TTL
& wafat
|
Guru
& murid
|
Analisa
|
1
|
Taqrīb at-Tahdzīb[25]
|
‘Abdullāh ibn ‘Umar
ibn al-Khaththāb al-‘Adawīy
|
Abū ‘Abdir-Rahmān
|
Lahir:
Dilahirkan setelah
masa pengutusan Nabi, Masih kecil ketika ikut perang Uhud
Anak ke 14
Wafat:
73 H
|
Guru: -
Murid: -
|
Taqrīb at-Tahdzīb masih kurang lengkap untuk mengetahui informasi Ibnu
‘Umar, karena hanya disebutkan mengenai tahun wafat dan lahirnya. Tahun
lahirnya juga tidak disebutkan secara eksplisit hanya indikasi dilahirkannya
setelah diutusnya kenabian. Informasi guru dan murid juga tidak disebutkan,
sehingga peneliti dari kitab ini belum bisa mengetahui kebersambungan antara
ibnu umar dengan Sa’d ibn ‘Ubaidah
|
2
|
Kitab at-Tarikh al-Kabir[26]
|
Abdullāh ibn ‘Umar ibn
al-Khaththāb, al-Qurasyīy, al-‘Adawīy
|
Abū ‘Abdir-Rahmān
|
Lahir: -
Wafat: -
|
Guru:
‘Umar ibn al-Khaththāb
Murid: 2
Nāfi’ dan az-Zuhrīy
|
Al-Bukhārī hanya memberikan informasi mengenai nama
lengkap, kunyah serta guru dan muridnya, namun belum ada indikasi yang
menginformasikan tentang bersambungnya dengan Sa’d ibn ‘Ubaidah karena tidak
termasuk murid yang disebutkan oleh al- Bukhārī, begitu pula tahun lahir dan
wafatnya, sehingga Kitab
at-Tarikh al-Kabir sangat belum memadai untuk mengetahui biografi Ibnu ‘Umar
tersebut.
|
3
|
Tahdzīb at-Tahdzīb[27]
|
Abdullah ibn ‘Umar ibn
al-Khaththab ibn nufail al-Qurasyiy, al-‘Adawiy
|
Abū ‘Abdir-Rahmān,
Al-Makkiy
|
Lahir:-
Wafat:
Az-zubair: 73 H
|
Guru: 14 orang lebih termasuk
di dalamnya khulafā’urrāsyidīn
Murid: 72 orang lebih termasuk Sa’d
ibn ‘Ubaidah
|
Kitab Tahdzīb
at-Tahdzīb memberikan informasi yang cukup lengkap mengenai ibnu
umar terutama tahun wafat, dan memberikan informasi mengenai kebersambungannya
dengan Sa’d ibn ‘Ubaidah, sehingga kitab ini menguatkan kitab sebelumnya, Taqrīb
at-Tahdzīb yang sudah menyebutkan perihal tahun kematian dan
kelahirannya. Selain itu Tahdzīb
at-Tahdzīb juga sedikit menambah informasai mengenai kakek Ibnu
‘Umar yaitu ‘Abdullāh ibn ‘Umar ibn al-Khaththāb ibn Nufail.
|
4
|
Al-Ishābah fī Tamyīz ash-Shaḥābah[28]
|
Abdullāh ibn ‘Umar ibn
al-Khaththāb ibn Nufail al-Qurasyīy, al-‘Adawīy
|
Abu ‘Abdir-Rahman
|
Lahir:
Dilahirkan pada tahun
3 dari pengutusan kenabian, berhijrah ketika berumur 10 tahun,
Wafat:
Al-waqidiy: mati umur
84, malik: mati umur 87 tahun,
|
Guru: 7 orang lebih termasuk
ayahnya, dan khulafā’urrāsyidīn dan Rasulullah saw
Murid:
Dari sahabat 2 orang
lebih, dari dari bani-nya 7 orang, dari pembesar tabi’in 21 orang
lebih
|
Dalam kitab Al-Ishābah fī Tamyīz ash-Shaḥābah ini
cukup lengkap dalam menuliskan biografi ‘Abdullāh ibn ‘Umar, terkait nama,
kunyah, umur dan guru muridnya, namun demikian dari sekian banyak muridnya
tidak disebutkan nama Sa’d ibn ‘Ubaidah, sehingga masih belum bisa dikatakan
bersambung, meskipun penulis juga menduga keras kalau Sa’d ibn ‘Ubaidah mungkin
bukan murid yang populer sehingga tidak disebutkan. Namun masuk dalam nama
lain-lainnya (ghairahum).
|
Total
Analisis: Berdasarkan kitab-kitab
yang telah peneliti himpun, penulis rasa cukup mewakili dari Taqrīb
at-Tahdzīb, Kitab at-Tarikh al-Kabir, Tahdzīb at-Tahdzīb, Al-Ishābah fī
Tamyīz ash-Shaḥābah. Dalam Al-Ishābah
fī Tamyīz ash-Shaḥābah memang lebih secara mendetail menerangkan kehidupan Ibnu
‘Umar, dari perihal hijrah sampai perang beliau. Namun masih ada kekurangan
dalam penyebutan muridnya dalam hadis ini, sehingga kekurangan itu bisa
tertambal dengan adanya kitab Tahdzīb
at-Tahdzīb yang lebih banyak dan rinci menerangkan guru dan
muridnya sehingga dapat dilihat bahwa Ibnu ‘Umar dan Sa’d ibn ‘Ubaidah adalah
bersambung.
|